Friday, December 31, 2010

Rumah yang Ku Cinta, Dulu,,

Hal yang tak ingin kurasa
Kehilangan yang telah aku miliki
Merasa sendiri dalam ramainnya dunia
Dan masuk dunia kegelapan

Rumah ku kini tak seindah dulu
Hangat, ceria, dan penuh warna
Tapi rumah ku kini terlalu berwarna
Membuat ku slalu merasa ramai

Ramai mata belum tentu ramai hati
Keramaian ini yang membuatku merasa sepi
Sendiri menatap keramaian
Seorang diri yang memikirkan nasib diri sendiri

Nasibku untuk mengalami ini
Aku terima karna syukur mu tuhan
Menagis menatap keceriaan merekapun karena nikmat mu
Karna kini aku hidup hanya bersama mu..

Kokokan pagi yang kurindu
Kini tak kudengar
Entah aku yang tak sempat mendengar
Atau ayam yang kini telah hilang

Kicau burung yang slalu ceria
Menemaniku menghabis kan waktu
Kini terdengar sunyi
Hanya suara sangkar bergesekan

Dua kucing peliharaan ku
Tempat aku melepas lelah
Bercanda dan tertawa
Kini tinggal nama

Hanya aku kini sendiri
Dalam rumah yang ku cinta, dulu..

Sunday, December 26, 2010

Bahagia Meneteskan Air Mata

Saat senyuman tak mampu berbohong
Saat mata tak mampu membendung air mata
Saat tubuh ku mulai rapuh
Saat itu aku merasa sendiri

Andai kebahagiaan bisa aku beli
Pasti aku sudah memilikinya

Kebahagiaan ku
Saat aku menitikan air mata,
Dan mereka berkata
Aku mengerti kamu, seutuhnya..

Senyuman Pertama dari Surga

Tumbuh dari sebulir biji
Kecil, namun menyimpan sejuta potensi
Awalnya tak penting
Namun bisa jadi sangat berpengaruh

Bulir bergulir ke hilir
Mengalami perjalanan panjang
Panjang tak selalu jelas jenjang
Panjang pasti melelahkan

Bulir tumbuh menjadi pohon
Pohon muda nan subur
Dan berkembang dewasa
Pohon besar yang menawan

Tapi tak ada satu manusia pun yang menghampirinya
Ia terlalu jauh berdiri di hilir
Manusia tak berani kesana
Manusia takut untuk kehilir

Hingga waktu tiba,
Daunpun mulai berguguran
Ranting mengering
Batang pun mengerut, mati

Namun ada seseorang datang
"Betapa indahnya pohon ini, berseni"

Sang pohon di surga menangis
terimakasih pada tuhan
Karna ia telah dihidupkan, dan dimatikan
Hingga ia tersenyum untuk yang pertama kalinya..

Saturday, December 25, 2010

Aku Takut Berlabuh

Kulihat sebuah pelabuhan
Indah dan damai
Tersimpan sebuah menara
Namun tak berpenghuni

Ku benamkan jangkar kapal ku
Namun ku ragu untuk melangkah
Perlahan, tapi tetap maju
Kucoba menelusuri pulau ini

Benar benar indah,
Ku terpesona dengan semuanya
Tapi, ku melihat bayangan seseorang
Siapakah dia?

Dia seorang yang akan membeli pulau ini
Tubuhku seakan remuk mendengarnya
Kebahagian ku berubah menjadi arus air mata
Kemana harus aku labuhkan kapal ku ini??

Ombak membawaku pergi ke tengah samudra
Hingga aku tak tahu dimana aku sekarang
Hingga aku takut untuk berlabuh kembali
Takut untuk tersakiti kembali..

Wednesday, December 22, 2010

Menatap Jendela Dengan Senyum

Saat ku sepi
Mengarah mata pada celah jendela
Berharap kebahagiaan datang menjemput
Namun hanya jalanan sunyi yang ku lihat

Datang sebuah bentuk di depan rumah ku
Berharap itu untuk aku
Sesuatu yang aku cari, kini telah tiba
Namun itu hanya angan belaka

Tetesan air mata tak mampu mengubah knyataan
Tak ada yang tau kapan cita ku terwujud
Menatap jendela penuh senyum
Melihat kebahagiaan datang menjemput
 
Copyright 2009 Gudang Puisi. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase